Beberapa hari lalu, sedang viral tentang balon udara yang dapat mengancam keselamatan udara. Namun disisi lain penerbangan balon udara merupakan tradisi masayarakat Indonesia khususunya warga Pekalongan.
Karena ada sisi yang membahayakan penerbangan, AirNav segera mengambil langkah cepat tanpa harus menghapus tradisi tersebut. Dirut AirNav, Novie Riyanto Rahardjo mengatakan kompromi yang dilakukan akhirnya memfasilitasi kegiatan festival, balon tetap diterbangkan namun tidak diliarkan, tetap ditambat di tanah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018 tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat.
Ratusan Balon Udara Menghiasi Langit Pekalongan
Gelaran Java Balon Festival ini diikuti lebih dari 100 peserta yang menambatkan balon udaranya di Stadion Hoegeng Pekalongan, Rabu (12/6/2019). Acara ini merupakan agenda tahunan perayaan Idul Fitri yang biasa disebut oleh orang jawa sebagai tradisi syawalan. Dalam acara tersebut dihadiri pula oleh gubernur Jawa Tengah Bp Ganjar Pranowo.
Festival balon udara ini menampilkan ciri khas Pekalongan dengan batiknya. Antusias warga dalam acara ini pun sangat tinggi, peserta pun menggunakan kostum yang unik. Begitu pula para supporternya yang tak kalah hebohnya.
Festival Balon Udara di dukung AirNav
Untuk mengendalikan festival balon udara yang sudah menjadi tradisi warga Pekalongan Jawa Tengah, Kementrian Perhubungan berembug dengan Pemprov dan Pemda Setempat. Hasilnya melalui Air Nav, memfasilitasi festival tersebut dengan sebuah event sehingga lebih mudah untuk di kendalikan agar tidak membahayakan jalur penerbangan di Indonesia.
Tim AirNav dari Jakarta di terjunkan, Suket Rent Car Sewa Mobil Semarang menerjunkan 14 unit armada Innova Reborn dan Fortuner. Sebelumnya festival balon tambat ini kurang memiliki gaung, untuk itu tim AirNav memiliki strategi khusus dengan memberikan fasilitas serta hadiah puluhan juta, tiket pesawat dan door price menarik lainnya.
Hasilnya sangat meriah, animo masyarakat sangat besar dan bahkan dalam acara tersebut menjadi destinasi wisata dadakan bagi warga di luar kota Pekalongan. Dari pantauan kami, warga berharap agar setiap tahun digelar acara tersebut dan hadiahnya semakin lebih menarik kembali.